Keberlanjutan Bisnis MMIX Bergantung Keberhasilan Transformasinya Pasca Pandemi
Tuesday, February 14, 2023       15:30 WIB

Ipotnews - Bisnis PT Multi Medika Internasional Tbk () tidak akan berkelanjutan jika hanya bergantung pada penjualan masker karena pandemi Covid-19 pada akhirnya akan mereda.
Pertumbuhan ke depan akan bergantung pada keberhasilan transformasinya dalam meraih sekitar 0,1-2% dari total pangsa pasar makanan & minuman siap saji, dan perawatan pribadi. "Pada akhirnya ditargetkan oleh perusahaan untuk menghasilkan penjualan tahunan sebesar Rp530 miliar di 2024," kata Rizkia Darmawan, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/2).
Dengan dicabutnya pembatasan terkait COVID-19 di Indonesia, seiring dengan peningkatan pendapatan riil masyarakat, Rizkia berharap sektor konsumen dan ritel akan terus pulih. Namun, Rizkia menegaskan bahwa produk dengan  brand equity  yang lebih baik akan memiliki prospek yang lebih menjanjikan karena konsumen jauh lebih sensitif terhadap harga.
"Ada satu model bisnis terkait  consumer goods  yang hampir kami abaikan, yaitu pemasok  house brand private level  ( HBPL ) untuk jaringan minimarket yang bertransformasi menjadi distributor produk HBPL berlisensi. Kami tertarik untuk memantau perusahaan yang baru melantai di bursa bernama ," ujar Rizkia.
pada saat ini diperdagangkan dengan 5M22 annualized P/E sebesar 28.1x, awalnya didirikan pada akhir September 2020 untuk memasok produk kesehatan HBPL ke beberapa peritel terbesar di Indonesia. Sebagai catatan, bermitra dengan produsen tepercaya di seluruh negeri untuk memproduksi barang mereka.
Manajemen memiliki hubungan yang kuat dengan pemain minimarket utama. Hal ini menurut Rizkia akan membantu perusahaan mendapatkan  product positioning  yang lebih baik serta pemahaman tentang produk apa yang akan dijual, dengan spesifikasi dan harga berapa.
"Dengan asumsi margin laba bersih akan dipertahankan pada level saat ini (~20%) pada tahun 2024 dengan pendapatan Rp500-550 miliar, akan diperdagangkan pada 12.1-13.3 FY24F P/E," tutup Rizkia.
Mengutip data Ipotnews sejak akhir tahun Jumat (30/12/2022) sampai Selasa (14/2/2023), jelang penutupan sesi perdagangan, harga saham bergerak menguat dari 364 menjadi 530 atau naik 45,60%. (Adhitya)

Sumber : Admin